Daftar Isi
Big data, istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan big data menurut para ahli? Menurut Doug Laney, seorang analis riset di Gartner, big data dapat dijelaskan melalui tiga konsep yaitu volume, velocity, dan variety. Volume mengacu pada jumlah data yang sangat besar, velocity mengacu pada kecepatan pertumbuhan data, dan variety mengacu pada beragamnya jenis data yang ada.
Sementara itu, menurut Alex Pentland, seorang profesor di MIT, big data juga mencakup nilai tambah yang bisa didapatkan dari analisis data yang mendalam. Dalam era digital ini, data menjadi komoditas yang sangat berharga dalam mengambil keputusan dan meramalkan tren di masa depan.
Para ahli lainnya juga menyebutkan bahwa big data juga mencakup veracity (keakuratan data), variability (variasi data), dan visualisasi data (mengubah data menjadi informasi yang mudah dipahami). Dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat, big data menjadi semakin penting dalam berbagai bidang, mulai dari bisnis, pemerintahan, hingga riset ilmiah.
Pengertian Big Data Menurut Para Ahli
Big data adalah istilah yang mengacu pada jumlah data yang sangat besar, baik terstruktur maupun tidak terstruktur, yang dihasilkan dari berbagai sumber seperti bisnis, teknologi, media sosial, dan sebagainya. Data-data ini memiliki volume, kecepatan, dan keragaman yang tinggi, sehingga sulit untuk dikelola dengan menggunakan metode tradisional. Penggunaan big data telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan memberikan peluang besar untuk menganalisis data dengan lebih baik serta menghasilkan wawasan yang berharga.
Pengertian Big Data Menurut Para Ahli
Berikut adalah 10 pengertian menurut ahli terkemuka tentang pengertian big data:
1. Doug Laney
Doug Laney, analis riset di Gartner, mengemukakan bahwa big data dapat didefinisikan berdasarkan tiga dimensi, yaitu volume, kecepatan, dan keragaman. Volume mengacu pada jumlah besar data yang dihasilkan setiap hari. Kecepatan mengacu pada kecepatan di mana data dihasilkan dan harus ditangani. Sedangkan keragaman mengacu pada berbagai jenis data yang dihasilkan dari berbagai sumber.
2. Viktor Mayer-Schönberger dan Kenneth Cukier
Viktor Mayer-Schönberger dan Kenneth Cukier, penulis buku “Big Data: A Revolution That Will Transform How We Live, Work, and Think”, menggambarkan big data sebagai fenomena di mana setiap aspek kehidupan menghasilkan data yang dapat dianalisis secara rinci dan memberikan wawasan baru.
3. Tim Berners-Lee
Tim Berners-Lee, salah satu penemu World Wide Web, menyatakan bahwa big data adalah tentang memberdayakan orang dengan data, dan data besar memberikan kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang dunia di sekitar kita.
4. McKinsey Global Institute
McKinsey Global Institute menjelaskan bahwa big data melibatkan penggunaan teknik analitis canggih untuk mengungkap pola, hubungan, dan wawasan yang tidak terdeteksi sebelumnya dalam volume besar data.
5. Bernard Marr
Bernard Marr, pakar strategi bisnis dan penulis buku “Big Data in Practice”, mengatakan bahwa big data adalah tentang memahami pelanggan, tetap bersaing, dan mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat dan relevan.
6. Dan Ariely
Dan Ariely, profesor di Duke University, berpendapat bahwa big data adalah tentang eksperimen yang tidak disengaja, di mana setiap klik dan interaksi di dunia digital menghasilkan data yang berharga untuk dipelajari dan dianalisis.
7. Nathan Marz
Nathan Marz, pengembang software dan penulis buku “Big Data: Principles and Best Practices of Scalable Real-Time Data Systems”, menyatakan bahwa big data adalah tentang memahami data dalam skala besar dan menghasilkan hasil yang berharga melalui pengolahan data secara real-time.
8. Tom Davenport
Tom Davenport, profesor di Babson College, mengatakan bahwa big data adalah tentang pengumpulan data dalam volume besar untuk melakukan analisis yang mendalam dan menghasilkan wawasan yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang.
9. DJ Patil
DJ Patil, mantan Chief Data Scientist di Gedung Putih, menggambarkan big data sebagai katalisator bagi inovasi dan pertumbuhan ekonomi, yang dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita.
10. Hal Varian
Hal Varian, Chief Economist di Google, mengatakan bahwa big data adalah tentang menjawab pertanyaan baru yang tidak mungkin dijawab sebelumnya, dengan menggunakan data yang sebelumnya tidak tersedia.
Kelebihan Big Data
Berikut adalah 4 kelebihan pengertian big data menurut para ahli:
1. Memberikan Wawasan Mendalam
Big data memberikan kemampuan untuk menganalisis data dalam skala besar, sehingga dapat mengungkap pola dan hubungan yang sebelumnya tidak terdeteksi. Dengan menganalisis big data, perusahaan dapat mendapatkan wawasan mendalam tentang pelanggan, tren pasar, dan perilaku konsumen, yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih baik.
2. Mengoptimalkan Kinerja Bisnis
Dengan menganalisis big data, perusahaan dapat mengidentifikasi area-area di dalam bisnis yang dapat dioptimalkan. Misalnya, dengan menganalisis data penjualan secara rinci, perusahaan dapat mengetahui produk-produk yang paling laris dan mengarahkan upaya pemasaran ke arah itu. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja bisnis secara keseluruhan.
3. Meningkatkan Keunggulan Bersaing
Big data dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam persaingan pasar yang ketat. Dengan menganalisis big data, perusahaan dapat mengidentifikasi tren pasar yang sedang berkembang, mengenali kebutuhan pelanggan, dan menyesuaikan strategi bisnis mereka dengan cepat. Hal ini dapat membantu perusahaan tetap relevan dan memiliki keunggulan dalam persaingan industri.
4. Mendukung Inovasi
Dengan menganalisis big data, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang inovasi baru dan mengembangkan produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Big data dapat mengungkap kebutuhan, preferensi, dan harapan pelanggan, yang dapat menjadi dasar untuk menciptakan solusi baru yang inovatif.
Kekurangan Big Data
Berikut adalah 4 kekurangan pengertian big data menurut para ahli:
1. Pemrosesan dan Penyimpanan yang Mahal
Mengelola dan menyimpan data dalam skala besar dapat menjadi sangat mahal. Perusahaan perlu menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam infrastruktur komputasi dan penyimpanan yang dapat menangani volume data yang tinggi. Selain itu, proses pengolahan data juga dapat memakan waktu yang lama.
2. Tantangan Privasi dan Keamanan
Big data sering kali mengandung informasi yang sangat sensitif, seperti data pribadi pelanggan. Hal ini menimbulkan tantangan privasi dan keamanan, karena perusahaan harus melindungi data dengan cermat agar tidak jatuh ke tangan yang salah. Penyimpanan dan pengolahan data yang tidak aman dapat menyebabkan pelanggaran privasi dan kerugian finansial.
3. Kesulitan dalam Interpretasi Data
Menganalisis data dalam skala besar dapat menjadi rumit, terutama jika data tersebut tidak terstruktur. Mengubah data mentah menjadi wawasan yang dapat diimplementasikan sering kali memerlukan keterampilan analitis dan keahlian yang tinggi. Jika tidak dikelola dengan baik, analisis big data dapat menghasilkan hasil yang salah atau tidak dapat diandalkan.
4. Terlalu Bergantung pada Data
Mengandalkan data dalam pengambilan keputusan bisnis dapat menyebabkan ketidakseimbangan. Terlalu bergantung pada data dapat mengabaikan faktor-faktor kualitatif dan intuisi yang penting dalam pengambilan keputusan. Data juga memiliki keterbatasan, sehingga mengambil keputusan hanya berdasarkan data dapat mengurangi fleksibilitas dan kreativitas dalam pengambilan keputusan.
FAQ tentang Big Data
1. Apa itu big data?
Big data mengacu pada jumlah data yang sangat besar, baik terstruktur maupun tidak terstruktur, yang dihasilkan dari berbagai sumber seperti bisnis, teknologi, media sosial, dan sebagainya.
2. Mengapa big data penting?
Big data penting karena memberikan wawasan mendalam tentang pelanggan, tren pasar, dan perilaku konsumen. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih baik, mengoptimalkan kinerja bisnis, meningkatkan keunggulan bersaing, dan mendukung inovasi.
3. Bagaimana big data dikelola?
Big data dikelola dengan menggunakan teknik analitis canggih, seperti analisis data, pengolahan bahasa alami, dan pembelajaran mesin. Perusahaan menggunakan perangkat lunak dan infrastruktur komputasi yang kuat untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data.
4. Bagaimana big data memengaruhi privasi?
Big data menimbulkan tantangan privasi karena seringkali mengandung informasi sensitif. Perusahaan harus melindungi data dengan cermat agar tidak jatuh ke tangan yang salah. Penggunaan data yang tidak aman dapat menyebabkan pelanggaran privasi dan kerugian finansial.
Kesimpulan: Big data adalah istilah yang mengacu pada jumlah data yang sangat besar yang dihasilkan dari berbagai sumber. Penggunaan big data telah memberikan peluang besar untuk menganalisis data dengan lebih baik serta menghasilkan wawasan yang berharga. Ada 10 pengertian menurut ahli tentang big data, 4 kelebihan dan kekurangan, serta 4 FAQ yang berhubungan dengan big data. Dalam pengelolaan big data, perusahaan perlu memperhatikan tantangan seperti biaya, privasi, dan interpretasi data. Meskipun demikian, big data tetap penting dalam mengoptimalkan kinerja bisnis dan mendukung inovasi.